Senin, 27 Desember 2010

10 Fakta Penyebab Mengapa Anda Tidak Beruntung



Jika Anda kerap merasa sebagai orang yang tak beruntung, yang sebenarnya bisa jadi sebagian besar itu semua Anda sendiri yang menciptakannya. Coba cermati 10 hal penyebab sial di bawah ini, jika ternyata Anda melakukan kesalahan-kesalahan di bawah ini, maka sudah selayaknya pemikiran dan keyakinan Anda perlu diubah lagi.


1.Tak Punya Selera Humor
Jika Anda tipe orang yang menanggapi segala hal secara serius, maka Anda masuk daftar pertama ini. Mulailah belajar tertawa. Tawa adalah obat paling ampuh dalam segala hal. Jika Anda tak dapat menjadikan permasalahan yang Anda hadapi sebagai lelucon, malah sebaliknya mengeluh panjang lebar tentang masalah tersebut, bisa jadi masalah ini sebenarnya tak seburuk yang Anda pikirkan. Sekali Anda buktikan, maka sepanjang hidup semua masalah tak seburuk yang Anda kira.

2. Menyalahkan Pihak Lain
Kenapa Anda begitu mudah patah? Bukan berarti mengatakan orang lain tak bersalah, tapi saat menunjuk pada hal itu, Anda akhirnya malah mengubah uang Anda sendiri. Sekali lagi, berhentilah merasa menyesali diri dan berhentilah mengeluh. Jika usaha yang Anda lakukan tak membawa hasil seperti yang diharapkan, maka lakukan hal yang berbeda. Jadi orang yang berbeda sesekali, bisa jadi hal bagus buat diri Anda. Ingat, mulailah dengan berhenti mengeluh, dan berdamailah dengan segala keadaan yang Anda hadapi.

3. Tak Bahagia Dengan Diri Sendiri Saat Melihatnya di Kaca
Kenapa bis begitu? Dengan standard siapa Anda membandingkan diri sendiri? Anda sendiri atau orang lain? Yang Sebenarnya, Anda bisa menemukan sesuatu dalam diri sendiri yang membuat Anda bahagia, atau melakukan perubahan. Lakukan keduanya jika Anda mau. Tak seorangpun di dunia ini yang dapat menghentikan Anda berpikir bahwa Anda menarik.

4. Tak Punya Harapan Atau Stuck
Tak seorangpun yang dapat membuat Anda merasa lebih baik selain diri Anda sendiri. Anda tak bisa mengharapkan dunia berubah untuk Anda sebelum Anda mengubah diri.

5. Bertindak Lebih Dari Kemampuan
Tindakan ini membuat Anda jadi tumpul, dan khususnya tak berarti 'Semua pekerjaan dan tak ada permainan.'

6. Khawatir Berlebihan
Semakin Anda khawatir, semakin kurang keyakinan Anda kalau segala sesuatunya akan berjalan dengan baik. Bagaimana Anda dapat mengharapkan mendapat tempat dalam kehidupan jika Anda tak punya keyakinan atau rasa percaya diri? Biarkan semua berjalan apa adanya. Rileks.

7. Iri Dengan Keberuntungan Orang Lain
Kapanpun Anda mendengar orang lain mendapat keberuntungan Anda selalu berseru, 'Orang itu bikin aku sangat kesal!' Mungkin jika Anda ikut bergembira dengan keberuntungan orang lain, maka keberuntungan yang sama bisa menular pada Anda.

8. Menyalahkan Tuhan
Kadang Anda berpikir betapa Tuhan tidak adil pada Anda. Mungkin sebaiknya mulai sekarang Anda belajar bersyukur dan maka hal-hal baik akan datang menggantikan hal-hal buruk. Anda bisa memulainya dengan bersyukur bangun dalam keadaan sehat di pagi hari.

9. Tak Menghargai Hal-Hal Baik Yang Anda Miliki
Sebagai contohnya, Anda tak pernah mensyukuri kalau Anda masih bisa bangun pagi ini dan melihat sinar matahari? Benar begitu? Mulai sekarang, Anda bisa menghitung kebaikan yang Anda miliki dalam hidup dari hal-hal kecil yang Anda miliki.

10. Mengeluh Terus Menerus
Sebenarnya, mengeluhkan satu hal malah akan lebih banyak hal lain yang Anda keluhkan. Dan yang pasti semua orang merasa terganggu dengan orang yang suka mengeluh.

Bagaimana menurut Anda? Jika benar dari 10 hal di atas ada pada diri Anda. Coba lakukan perubahan, dan ketidakberuntungan itu hanya akan tinggal bayang-bayang.

sumber

Minggu, 26 Desember 2010

Amalan - amalan batin untuk solusi berbagai masalah


Seringkali kita sebagai manusia jika sedang ditimpa musibah tidak ada kata lain yaitu mengeluh dan terus mengeluh ya Allah kenapa saya begini?dan kenapa ko harus saya yang dipilih/dicoba.dosa apakah yang telah hamba telah perbuat.salah satu tipsnya tiada kata lain introspeksi diri, dan lebih mendekatkan diri kepada gusti Allah.
mungkin amalan ini yang akan membantu anda klik disini

Jumat, 17 September 2010


Islam itu diturunkan agar kita yakin kepada Allah. Sehebat apa pun ilmu Islam yang dimiliki, namun jika tidak yakin kepada Allah, maka perlu dipertanyakan bahwa ilmunya itu untuk apa? Sehebat apapun ibadah, lalu ia tidak kenal kepada Allah, maka perlu dipertanyakan motivasi ibadah itu untuk apa dan siapa? Harusnya ilmu itu bisa membersihkan hati, dan ibadah itu bisa makin menambah keyakinan. Bila tidak, maka taubatnya belum benar. Semua itu bisa jadi ia lakukan karena ingin dipuji oleh orang lain atau ia menuhankan makhluk.
Adapun langkah-langkah yang bisa kita jalankan dalam mengatasi masalah yang tengah dihadapi di antaranya adalah :

1. Evaluasi diri sendiri Masalah yang terjadi sebenarnya bersumber dari diri sendiri. Jangan terbiasa menyalahkan orang lain atas masalah yang menimpa diri sendiri. Tanyakan pada diri, apa yang telah diperbuat atau kesalahan (dosa) apa yang dilakukan sehingga kejadian buruk menimpa kita. Dengan begitu, setiap orang akan termotivasi memperbaiki kekurangan yang ada dalam dirinya. Apabila belum diketemukan, bertaubatlah dan minta ampunlah kepada Allah, Allah-lah yang aka membimbing kita menemukan apa yang kita cari tersebut.

2. Ridho menerima. Jika hati ridho menerima, keadaan seburuk apapun tidak akan merusakkan hati. Sebaliknya, sikap menolak kenyataan atau tidak ikhlas malah akan menambah beban stres. Menerima kenyataan atau tidak, tetap saja hal itu sudah terjadi. Maka, sebaiknya ridho menerimanya.
"Boleh jadi kamu sangat tidak menyukai peristiwa yang menimpa diri kamu, padahal itu sangat baik sekali bagimu. Boleh jadi sesuatu itu yang sangat kamu sukai, padahal sesuatu itu yang sangat tidak baik bagi kamu. Hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui, kalian tidak tahu apa-apa." (QS Al-Baqarah : 216)
Ridho bukanlah pelarian atas kejadian yang menimpa, jangan lantas bersembunyi di balik sikap ini ketika ada masalah menghampiri. Ridho bukan berarti berpasrah tanpa ikhtiar.

Ridho adalah awal dari solusi. Sebuah permisalan adalah apabila nasi telah menjadi bubur, yang pertama kali harus kita lakukan adalah ridho, dilanjutkan dengan mencari cakue, kacang polong, ayam dan bawang goreng. Jadikan bubur ayam spesial. Baru setelah itu kita evaluasi diri, kenapa kok bisa niat memasak nasi kok jadi bubur, temukan masalahnya, ambil hikmahnya, dan berubahlah untuk menjadi lebih baik.

3. Jangan mempersulit diri dengan rasa iri. Daripada membuang waktu, lebih baik memperbaiki kualitas diri, dan bekerja keras. Orang yang selalu merasa iri, seringkali lupa cara memperbaiki diri. Mereka lebih sibuk mencaci dan merendahkan orang lain. Ia seakan-akan mempertanyakan rasa keadilan Allah, padahal hanya Allah Yang Maha Adil. Dengan menghindari rasa iri, kita bisa lebih obyektif dalam menghadapi masalah.

4. Siapkan hati menghadapi masalah. Seringkali kita mengalami sesuatu yang tidak sesuai harapan, keinginan dan perkiraan, padahal tidak semua hal yang kita anggap baik itu juga baik di hadapan Allah. Terkadang, banyak hal yang awalnya kita sesali namun di belakang sangat kita syukuri. Pasti ada hikmah yang ada di balik setiap kejadian tersebut. Misalnya, orang yang tidak jadi naik pesawat dan akhirnya pesawatnya kecelakaan.

5. Jadikan Allah SWT sebagai penolong. Al Quran menyerukan agar menjadikan hanya Allah SWT sebagai penolong, di antaranya bisa dengan sabar dan sholat, dalam mengatasi masalah. Jangan sampai kita hanya mengandalkan kemampuan diri untuk mengatasi berbagai permasalahan, sehingga sikap tersebut seakan-akan ingin terlihat hebat di mata orang lain, padahal membuat kita menipu diri agarorang lain kagum. Akibatnya, manusia akan makin stres karena berupaya selalu ingin terlihat baik di mata orang lain.

"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk." (QS Al-Baqarah : 45)

Mudah-mudahan kita senantiasa menyelidiki hati kita sendiri, sehingga kita tidak bersandar pada siapa pun termasuk diri kita sendiri. Cukuplah Allah bagi kita. Sempurnakan ikhtiar kita seperti Siti Hajar tadi. Dan biarlah Allah memberikan pertolongan kepada kita dari pintu mana saja yang Allah kehendaki.

Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal. (QS Ali-Imran : 160)

"Agar hidup lebih tenang, yakinkanlah diri bahwa Allah SWT sebagai pencipta tidak akan menurunkan masalah tanpa jalan keluar."

ClipConverter.cc - Konverter YouTube!



ClipConverter adalah media online gratis aplikasi konversi, yang memungkinkan Anda untuk mengkonversi hampir semua audio atau video URL ke format umum. Saat ini layanan yang didukung: Direct Download, YouTube (HQ dan HD), Google Video, Sevenload, MySpace, Dailymotion (HQ), Vimeo (HQ), Metacafe, MyVideo, YouPorn, Pornhub, Veoh.



Converter ini gratis dan cepat memungkinkan Anda untuk menonton video YouTube favorit Anda pada ponsel Anda, PSP, iPhone atau hampir semua perangkat lain. Cukup sisipkan URL YouTube Anda di "Media URL" dan tekan Lanjutkan. Setelah itu Anda dapat memilih format dan pilihan untuk konversi
Simak
Baca secara fonetik

ini link convertnya

Selasa, 27 Juli 2010

10 MEREBUT HATI PRIA DAN WANITA


1. KENDALIKANLAH PERASAAN CINTA ANDA
Inilah langkah pertama yang sangat penting dan menentukan. Meskipun anda sangat menyukai dan ingin memilikinya. Anda harus selalu mengingatkan diri anda bahwa dia bukan segala-segalanya. Semakin baik anda mengendalikan perasaan cinta anda, maka akan semakin siap anda untuk memburunya. Sebaliknya, kalau anda sangat membutuhkannya dan seakan-akan tidak bias hidup tanpa dia, anda berada dalam kondisi yang kurang prima untuk merebut hatinya. Mengapa ? Sebab dia tidak tertarik pada kebutuhan anda akan cintanya. Dia lebih terpikat pada pribadi yang bias memberinya kebahagiaan cinta.

2. HARGAILAH DIRI ANDA
Sadarilah bahwa anda sangat layak untuk dicintai dan memiliki cinta yang pantas untuk dimilkinya. Caranya ? Tunjukan padanya betapa anda sangat menyayangi diri anda sendiri. Dengan cara itu anda sangat membuktikan betapa berharganya diri anda dan cinta anda.

3. BERSIKAP MANIS
Buatlah dia merasa senang berada didekat anda. Bersikaplah ramah, lakukanlah hal-hal kecil yang bisa membuat senang, hindari pembicaraan yang terlalu serius, keluhan dan gossip.

4. PERSIAPKANLAH KENCAN ANDA
Persipan diperlukan untuk menghindari terjadinya kevakuman suasana dan pertemuan yang membosankan. Bila anda belum berpengalaman, rencanakanlah acara kencan anda dengan matang. Pikirlah bahan obrolan atau humor yang menarik. Pergilah ketempat-tempat yang menyenangkan, carilah game yang bisa anda mainkan berdua, pesanlah makanan yang bisa nikmati bersama.

5. BUATLAH DIA MERINDUKAN ANDA
Mengapa anda jadi penasaran ketika adegan telenovela berakhir ketika anda bersambung? Sebab adegan berakhir ketika anda sedang asyik menikmatinya. Gunakanlah taktik yang sama untuk membuatnya merindukan kembali kehadiran anda. Akhiri segera pertemuan sebelum anda atau dia mulai merasa kehabisan bahan obrolan dan sebelum muncul rasa lelah. Semakin anda mengakhiri kencan anda, anda semakin besar kerinduannya pada anda.

6. BERUSAHALAH MENYESUAIKAN DIRI
Penuhilah keingingannya dalam batas kemampuan anda. Bangkitkan minat anda pada hal-hal yang sangat disukainya. Hindari melakukan apa saja yang kurang disukainya. Pada taraf awal mungkin tersa berat dan kaku, namun lama kelamaan anda akan terbiasa.

7. BUATLAH DIA BERGANTUNG PADA ANDA
Bayangkanlah seorang pemuda yang semula tidak suka merokok tapi akhirnya kecanduan rokok. Dia sangat tergantung pada rokok lebih dari keinginnya pada makanan. Mengapa ?
Karena setiaphari dia menikmati rokok. Itulah rahasia untuk membuat dia bergantung pada anda. Puaskanlah kebutuhan emosionalnya, maka dia akan bergantung pada anda. Caranya ?
Beri dia perhatian, royallah memujinya secara tulus, tunjukan sikap yang penuh pengertian.

8. BERSIKAPLAH JINAK-JINAK MERPATI
Kadnag-kadang anda bersikap seakan-akan mudah dimiliki, tapi sewaktu-waktu anda sulit untuk digapai. Kembangkanlah pelajaran ini sesuai dengan situasi kondisi anda. Semakin dia merasa sulit mendapatkan cinta anda, semakin besar dia menghargainya. Sebaliknya, bila dia merasa terlalu mudah mendapatkan cinta anda. Dia akan cenderung kurang menghargainya.

9. MAJULAH SELANGKAH DEMI SELANGKAH
Tidak usah tergesa-gesa untuk meyakinkan dia bahwa anda mencintainya. Dan tidak perlu terburu-buru mengharapkan dia merespon cinta anda. Biarkan bunga cinta itu bersemi pada waktunya. Yang penting anda terus menyiraminya dan memupukinya.

10. BERTAHANLAH TERUS
Bila anda merasa bertepuk sebelah tangan, jangan mudah frustasi. Bahkan seandainya dia tampak menolak, anda tidak perlu putus asa. Ingat langkah nomor 1 diatas! Kendalikanlah perasaan cinta anda. Introspeksilah, mungkin ada sikap anda yang perlu diperbaiki. Mundurlah sejenak untuk mengambil ancang-ancang agar langkah nada selanjutnya lebih mantap. Ingatlah bahwa daya tahan anda terhadap penolakannya bisa menjadi daya tarik tersendiri dihatinya. Keteguhan hati anda membutuhkan kesungguhan cinta anda padanya. Dalam hal ini wanita yang terlalu agresif. Bertahanlah dalam kelembutan.

kesimpulannya:
Bila anda jatuh cinta pada seseorang yang istimewa sebaiknya anda jangan pasif menunggu dewi asmara mempertemukan anda dengan dia.
Bersiaplah menjadi seorang pangerang berkuda atau seorang cinderlela untuk merebut ahtinya.

Jumat, 09 Juli 2010

Tawakal Kepada Allah


Sobat tahukah kita kalo pengembara-pengembara itu adalah kita, sedangkan barang-barang bawaan adalah beban-beban kehidupan kita dan kapal besar itu adalah tawakal kepada Nya.

Teramat banyak dari kita yang begitu angkuh merasa diri sanggup memikul beban-beban kehidupan ini sendiri. Tanpa pernah sadar bahwa sebenarnya Allah telah menyediakan ruang besar tempat kita meletakan beban-beban kehidupan hidup kita yang teramat sangat berat itu.

Ruang besar itu bernama tawakal kepada Nya. Betapa naifnya kita jika merasa bahwa kita sanggup mengatasi setiap masalah kehidupan ini sendiri.

Seorang mukmin adalah orang yang cerdas dalam memahami kehidupan ini. Ia begitu mengenal karakteristik kehidupan ini yang penuh dengan cobaan dan rintangan, walaupun demikian ia juga telah sangat paham bahwa semua beban-beban itu tidak akan memberatkan kehidupannya jika ia meletakannya di tempat yang telah Allah SWT sediakan.

Seberat apaun beban yang di amanahkan Allah SWT kepada nya segera ia letakan di tempat bernama tawakal itu melalui sujud-sujud panjangnya, melalui kesitiqomahannya dalam beramal baik, melalui sedekah-sedekahnya, melalui munajatnya di sepertiga malam seraya dengan penuh semangat dan usaha yang optimal terus berusaha menjalani kehidupan ini.

Kalau kita mau jujur terhadap diri sendiri, pastinya kita akan sadar bahwa kita teramat lemah untuk menjalani kehidupan ini tanpa pertolonganNya. Jika kita merasa kuat lantas mengapa kita tidak dapat mengambil kembali sesuatu yang telah diamabil lalat dari makanan kita, mengapa kita tidak menahan nyawa orang yang kita sayangi ketika sakaratul mautnya, mengapa kita tidak bisa mengahadirkan kebahagian dan ketenangan jiwa kapan saja sesuka hati kita.

Jika semua kita dapat memahami kehidupan ini dengan baik. Kita dapat memahami bahwa Allah telah menyediakan ruang luas agar beban-beban kehidupan itu tidak memberatkan kita.



Maka tidak akan ada orang yang hari-harinya nya dipenuhi dengan bermuram durja, kita tidak kan mendengar banyaknya kabar seseorang mengakhiri kehidupannya dengan menggantung diri atau meminum racun hanya karena tidak dapat membayar hutang tiga ratus ribu rupiah yang harus dilunasinya, dan segala macam bentuk keputusasaan lainnya akibat tidak pernah memahami makna kehidupan ini.

Sobat, akankah kita masih tetap angkuh untuk terus memikul beban-beban kehidupan kita sendiri ataukah kita telah menyadari bahwa kita teramat lemah untu memikul beban-beban itu sendiri.

Sehingga kita akan segera meletakannya diruang yang Allah telah sediakan sipertiga malamnya, di sujud-sujud ketika menghadapNya, di majelis-majelis kebaikan hamba-hambaNya yang Shaleh. Tentunya hanya kita yang dapat menjawabnya.

sendiri




Suatu waktu di mana kita tak bisa menghindarinya. Banyak momen di mana kita harus tinggal seorang diri; saat di kamar mandi; saat di rumah tak ada orang kecuali kita; saat berada di sebuah ruangan warnet. Saat kesendirian itu muncul, saat di mana setan dengan gencarnya menggoda kita. Karena biasanya, kita akan jauh lebih semangat beribadah ketika ada orang di sekitar kita. Apalagi jika orang yang di dekat kita adalah orang yang shalih, yang senantiasa “menularkan” kebaikan pada diri kita. Ketika penghalang itu tak ada, setan pun dengan leluasa menerobos masuk dalam hati dan pikiran kita.

Karena iman yang lemah, kita pun kerap terjebak pada bujuk rayu setan. Kita menuruti apa mau setan. Tadinya kita rajin shalat, membaca al-Quran, tiba-tiba menjadi makhluk jalang yang bersuka cita pada kemaksiatan. “Ah... tidak ada yang melihat saya melakukannya,” bisiknya dalam hati.

Saat kesendirian itulah keimanan kita sedang diuji, apakah kita benar-benar mencintai Allah dengan setulus hati, apakah kita hanya takut kepada-Nya ataukah ibadah yang kita lakukan selama ini hanya sandiwara dan ingin dipuji oleh orang yang sedang bersama kita?

Saat sendiri, berarti kita hanya berdua-duaan dengan Allah. Alangkah baiknya kita gunakan kesempatan itu untuk bermunajat dan mendekatkan diri kepada Allah. Ketika dalam keramaian kita berdzikir seratus kali. Maka saat sendirian, kita harus lebih dari itu. Uwais al-Qarny Ra. pernah berkata, “Aku tidak pernah melihat seseorang bisa mengenal Tuhannya, sementara dia lebih banyak bersama selain-Nya.”

Suatu ketika, di malam yang dingin dan sunyi, Imam Abu Hanifah bermunajat di sebuah masjid. Di sana beliau menghabiskan waktunya dengan shalat, dzikir, dan berdoa hingga shubuh. Tak disangka, ada orang yang melihat ibadahnya itu. Setelah mengetahui ada yang memperhatikannya, beliau lalu berkata kepada orang tersebut agar merahasiakan perihal apa yang dilihatnya.

Diriwayatkan bahwa Imam Malik tidak terlalu banyak melaksanakan puasa dan shalat sunnah. Akan tetapi, kesendiriannya dipenuh dengan hal-hal yang berguna dan bermakna.

Seorang ulama bernama Umar Tilmisani pernah menceritakan pengalamannya. Di suatu malam, Imam Hasan al-Banna – gurunya – memanggil namanya, “Ya Umar, apakah engkau sudah tidur?” Lantas Umar menjawab, “Belum ya syaikh.” Kemudian Imam Hasan al-Banna kembali masuk ke kamarnya. Beberapa saat kemudian Imam Hasan al-Banna kembali bertanya dengan pertanyaan yang sama. Tapi kali ini Umar sengaja tidak menjawabnya, karena pasti nanti akan bertanya lagi hal yang sama. Umar pura-pura tidur.

Setelah tidak ada jawaban dari Umar, Imam al-Banna masuk kembali ke kamarnya. Beberapa saat lamanya pertanyaan yang sama tidak segera muncul, Umar pun melihat apa yang dilakukan gurunya itu di dalam kamarnya. Demi melihatnya, Imam Hasan al-Banna sedang bermunajat dengan tangisan menyayat hati. Akhirnya tahulah Umar, jika gurunya itu menginginkan kesendirian dalam bermunajat kepada-Nya, sehingga amalan hanya semata-mata karena Allah.

Sungguh asyik berdua-duaan bersama Allah sehingga Allah akan menganugerahi cahaya pada wajah kita. Imam Hasan al-Bashri pernah ditanya, “Kenapa orang yang rajin shalat malam wajahnya tampak bercahaya?” Imam Hasan menjawab, “Karena dia berdua-duaan dengan Allah sehingga Allah menghadiahinya sebagian dari cahaya-Nya.”

Seorang yang taat di kala ramai maupun sepi akan mereguk manisnya iman. Dia akan mendapatkan peningkatan kualitas iman dalam dirinya. Sesungguhnya semua ibadah yang kita lakukan untuk diri kita sendiri, bukan untuk orang lain. Kita berlaku demikian laksana melemparkan kayu Hindi (bahan minyak wangi) ke tengah bara api, kemudian wanginya tercium oleh manusia, namun mereka tak tahu dari mana sumber wewangian itu.



Ada orang yang jika kita mendekatinya terasa damai. Ketika menatap wajahnya, semakin mendorong kita untuk banyak mengingat Allah. Semakin bergaul akrab dengannya, terasa kebaikan-kebaikannya. Cintanya kepada kita bukan kamuflase sesaat, tetapi merupakan cinta murni yang datang dari-Nya. Terasa di sekeliling kita “harum mewangi” ketika kita bersamanya.

Namun, ada orang yang jika kita semakin dekat dengannya, hati kita semakin hampa, keras membatu, dan kotor oleh maksiat. Mungkin pada mulanya, kita menganggapnya orang baik. Namun lama kelamaan ketahuan belangnya, hatinya lebih busuk dari bangkai dan lebih kejam dari binatang liar. Merekalah orang-orang yang hanya taat di kala ramai, namun berbuat maksiat di saat sendiri.

Barangsiapa yang kesendiriannya baik dan penuh makna, akan menyebarlah aroma keutamaannya dan hati pun akan senantiasa mencium wewangiannya. Jagalah perilaku Anda dalam kesendirian, karena hal itu sangat bermanfaat.