Selasa, 27 Juli 2010

10 MEREBUT HATI PRIA DAN WANITA


1. KENDALIKANLAH PERASAAN CINTA ANDA
Inilah langkah pertama yang sangat penting dan menentukan. Meskipun anda sangat menyukai dan ingin memilikinya. Anda harus selalu mengingatkan diri anda bahwa dia bukan segala-segalanya. Semakin baik anda mengendalikan perasaan cinta anda, maka akan semakin siap anda untuk memburunya. Sebaliknya, kalau anda sangat membutuhkannya dan seakan-akan tidak bias hidup tanpa dia, anda berada dalam kondisi yang kurang prima untuk merebut hatinya. Mengapa ? Sebab dia tidak tertarik pada kebutuhan anda akan cintanya. Dia lebih terpikat pada pribadi yang bias memberinya kebahagiaan cinta.

2. HARGAILAH DIRI ANDA
Sadarilah bahwa anda sangat layak untuk dicintai dan memiliki cinta yang pantas untuk dimilkinya. Caranya ? Tunjukan padanya betapa anda sangat menyayangi diri anda sendiri. Dengan cara itu anda sangat membuktikan betapa berharganya diri anda dan cinta anda.

3. BERSIKAP MANIS
Buatlah dia merasa senang berada didekat anda. Bersikaplah ramah, lakukanlah hal-hal kecil yang bisa membuat senang, hindari pembicaraan yang terlalu serius, keluhan dan gossip.

4. PERSIAPKANLAH KENCAN ANDA
Persipan diperlukan untuk menghindari terjadinya kevakuman suasana dan pertemuan yang membosankan. Bila anda belum berpengalaman, rencanakanlah acara kencan anda dengan matang. Pikirlah bahan obrolan atau humor yang menarik. Pergilah ketempat-tempat yang menyenangkan, carilah game yang bisa anda mainkan berdua, pesanlah makanan yang bisa nikmati bersama.

5. BUATLAH DIA MERINDUKAN ANDA
Mengapa anda jadi penasaran ketika adegan telenovela berakhir ketika anda bersambung? Sebab adegan berakhir ketika anda sedang asyik menikmatinya. Gunakanlah taktik yang sama untuk membuatnya merindukan kembali kehadiran anda. Akhiri segera pertemuan sebelum anda atau dia mulai merasa kehabisan bahan obrolan dan sebelum muncul rasa lelah. Semakin anda mengakhiri kencan anda, anda semakin besar kerinduannya pada anda.

6. BERUSAHALAH MENYESUAIKAN DIRI
Penuhilah keingingannya dalam batas kemampuan anda. Bangkitkan minat anda pada hal-hal yang sangat disukainya. Hindari melakukan apa saja yang kurang disukainya. Pada taraf awal mungkin tersa berat dan kaku, namun lama kelamaan anda akan terbiasa.

7. BUATLAH DIA BERGANTUNG PADA ANDA
Bayangkanlah seorang pemuda yang semula tidak suka merokok tapi akhirnya kecanduan rokok. Dia sangat tergantung pada rokok lebih dari keinginnya pada makanan. Mengapa ?
Karena setiaphari dia menikmati rokok. Itulah rahasia untuk membuat dia bergantung pada anda. Puaskanlah kebutuhan emosionalnya, maka dia akan bergantung pada anda. Caranya ?
Beri dia perhatian, royallah memujinya secara tulus, tunjukan sikap yang penuh pengertian.

8. BERSIKAPLAH JINAK-JINAK MERPATI
Kadnag-kadang anda bersikap seakan-akan mudah dimiliki, tapi sewaktu-waktu anda sulit untuk digapai. Kembangkanlah pelajaran ini sesuai dengan situasi kondisi anda. Semakin dia merasa sulit mendapatkan cinta anda, semakin besar dia menghargainya. Sebaliknya, bila dia merasa terlalu mudah mendapatkan cinta anda. Dia akan cenderung kurang menghargainya.

9. MAJULAH SELANGKAH DEMI SELANGKAH
Tidak usah tergesa-gesa untuk meyakinkan dia bahwa anda mencintainya. Dan tidak perlu terburu-buru mengharapkan dia merespon cinta anda. Biarkan bunga cinta itu bersemi pada waktunya. Yang penting anda terus menyiraminya dan memupukinya.

10. BERTAHANLAH TERUS
Bila anda merasa bertepuk sebelah tangan, jangan mudah frustasi. Bahkan seandainya dia tampak menolak, anda tidak perlu putus asa. Ingat langkah nomor 1 diatas! Kendalikanlah perasaan cinta anda. Introspeksilah, mungkin ada sikap anda yang perlu diperbaiki. Mundurlah sejenak untuk mengambil ancang-ancang agar langkah nada selanjutnya lebih mantap. Ingatlah bahwa daya tahan anda terhadap penolakannya bisa menjadi daya tarik tersendiri dihatinya. Keteguhan hati anda membutuhkan kesungguhan cinta anda padanya. Dalam hal ini wanita yang terlalu agresif. Bertahanlah dalam kelembutan.

kesimpulannya:
Bila anda jatuh cinta pada seseorang yang istimewa sebaiknya anda jangan pasif menunggu dewi asmara mempertemukan anda dengan dia.
Bersiaplah menjadi seorang pangerang berkuda atau seorang cinderlela untuk merebut ahtinya.

Jumat, 09 Juli 2010

Tawakal Kepada Allah


Sobat tahukah kita kalo pengembara-pengembara itu adalah kita, sedangkan barang-barang bawaan adalah beban-beban kehidupan kita dan kapal besar itu adalah tawakal kepada Nya.

Teramat banyak dari kita yang begitu angkuh merasa diri sanggup memikul beban-beban kehidupan ini sendiri. Tanpa pernah sadar bahwa sebenarnya Allah telah menyediakan ruang besar tempat kita meletakan beban-beban kehidupan hidup kita yang teramat sangat berat itu.

Ruang besar itu bernama tawakal kepada Nya. Betapa naifnya kita jika merasa bahwa kita sanggup mengatasi setiap masalah kehidupan ini sendiri.

Seorang mukmin adalah orang yang cerdas dalam memahami kehidupan ini. Ia begitu mengenal karakteristik kehidupan ini yang penuh dengan cobaan dan rintangan, walaupun demikian ia juga telah sangat paham bahwa semua beban-beban itu tidak akan memberatkan kehidupannya jika ia meletakannya di tempat yang telah Allah SWT sediakan.

Seberat apaun beban yang di amanahkan Allah SWT kepada nya segera ia letakan di tempat bernama tawakal itu melalui sujud-sujud panjangnya, melalui kesitiqomahannya dalam beramal baik, melalui sedekah-sedekahnya, melalui munajatnya di sepertiga malam seraya dengan penuh semangat dan usaha yang optimal terus berusaha menjalani kehidupan ini.

Kalau kita mau jujur terhadap diri sendiri, pastinya kita akan sadar bahwa kita teramat lemah untuk menjalani kehidupan ini tanpa pertolonganNya. Jika kita merasa kuat lantas mengapa kita tidak dapat mengambil kembali sesuatu yang telah diamabil lalat dari makanan kita, mengapa kita tidak menahan nyawa orang yang kita sayangi ketika sakaratul mautnya, mengapa kita tidak bisa mengahadirkan kebahagian dan ketenangan jiwa kapan saja sesuka hati kita.

Jika semua kita dapat memahami kehidupan ini dengan baik. Kita dapat memahami bahwa Allah telah menyediakan ruang luas agar beban-beban kehidupan itu tidak memberatkan kita.



Maka tidak akan ada orang yang hari-harinya nya dipenuhi dengan bermuram durja, kita tidak kan mendengar banyaknya kabar seseorang mengakhiri kehidupannya dengan menggantung diri atau meminum racun hanya karena tidak dapat membayar hutang tiga ratus ribu rupiah yang harus dilunasinya, dan segala macam bentuk keputusasaan lainnya akibat tidak pernah memahami makna kehidupan ini.

Sobat, akankah kita masih tetap angkuh untuk terus memikul beban-beban kehidupan kita sendiri ataukah kita telah menyadari bahwa kita teramat lemah untu memikul beban-beban itu sendiri.

Sehingga kita akan segera meletakannya diruang yang Allah telah sediakan sipertiga malamnya, di sujud-sujud ketika menghadapNya, di majelis-majelis kebaikan hamba-hambaNya yang Shaleh. Tentunya hanya kita yang dapat menjawabnya.

sendiri




Suatu waktu di mana kita tak bisa menghindarinya. Banyak momen di mana kita harus tinggal seorang diri; saat di kamar mandi; saat di rumah tak ada orang kecuali kita; saat berada di sebuah ruangan warnet. Saat kesendirian itu muncul, saat di mana setan dengan gencarnya menggoda kita. Karena biasanya, kita akan jauh lebih semangat beribadah ketika ada orang di sekitar kita. Apalagi jika orang yang di dekat kita adalah orang yang shalih, yang senantiasa “menularkan” kebaikan pada diri kita. Ketika penghalang itu tak ada, setan pun dengan leluasa menerobos masuk dalam hati dan pikiran kita.

Karena iman yang lemah, kita pun kerap terjebak pada bujuk rayu setan. Kita menuruti apa mau setan. Tadinya kita rajin shalat, membaca al-Quran, tiba-tiba menjadi makhluk jalang yang bersuka cita pada kemaksiatan. “Ah... tidak ada yang melihat saya melakukannya,” bisiknya dalam hati.

Saat kesendirian itulah keimanan kita sedang diuji, apakah kita benar-benar mencintai Allah dengan setulus hati, apakah kita hanya takut kepada-Nya ataukah ibadah yang kita lakukan selama ini hanya sandiwara dan ingin dipuji oleh orang yang sedang bersama kita?

Saat sendiri, berarti kita hanya berdua-duaan dengan Allah. Alangkah baiknya kita gunakan kesempatan itu untuk bermunajat dan mendekatkan diri kepada Allah. Ketika dalam keramaian kita berdzikir seratus kali. Maka saat sendirian, kita harus lebih dari itu. Uwais al-Qarny Ra. pernah berkata, “Aku tidak pernah melihat seseorang bisa mengenal Tuhannya, sementara dia lebih banyak bersama selain-Nya.”

Suatu ketika, di malam yang dingin dan sunyi, Imam Abu Hanifah bermunajat di sebuah masjid. Di sana beliau menghabiskan waktunya dengan shalat, dzikir, dan berdoa hingga shubuh. Tak disangka, ada orang yang melihat ibadahnya itu. Setelah mengetahui ada yang memperhatikannya, beliau lalu berkata kepada orang tersebut agar merahasiakan perihal apa yang dilihatnya.

Diriwayatkan bahwa Imam Malik tidak terlalu banyak melaksanakan puasa dan shalat sunnah. Akan tetapi, kesendiriannya dipenuh dengan hal-hal yang berguna dan bermakna.

Seorang ulama bernama Umar Tilmisani pernah menceritakan pengalamannya. Di suatu malam, Imam Hasan al-Banna – gurunya – memanggil namanya, “Ya Umar, apakah engkau sudah tidur?” Lantas Umar menjawab, “Belum ya syaikh.” Kemudian Imam Hasan al-Banna kembali masuk ke kamarnya. Beberapa saat kemudian Imam Hasan al-Banna kembali bertanya dengan pertanyaan yang sama. Tapi kali ini Umar sengaja tidak menjawabnya, karena pasti nanti akan bertanya lagi hal yang sama. Umar pura-pura tidur.

Setelah tidak ada jawaban dari Umar, Imam al-Banna masuk kembali ke kamarnya. Beberapa saat lamanya pertanyaan yang sama tidak segera muncul, Umar pun melihat apa yang dilakukan gurunya itu di dalam kamarnya. Demi melihatnya, Imam Hasan al-Banna sedang bermunajat dengan tangisan menyayat hati. Akhirnya tahulah Umar, jika gurunya itu menginginkan kesendirian dalam bermunajat kepada-Nya, sehingga amalan hanya semata-mata karena Allah.

Sungguh asyik berdua-duaan bersama Allah sehingga Allah akan menganugerahi cahaya pada wajah kita. Imam Hasan al-Bashri pernah ditanya, “Kenapa orang yang rajin shalat malam wajahnya tampak bercahaya?” Imam Hasan menjawab, “Karena dia berdua-duaan dengan Allah sehingga Allah menghadiahinya sebagian dari cahaya-Nya.”

Seorang yang taat di kala ramai maupun sepi akan mereguk manisnya iman. Dia akan mendapatkan peningkatan kualitas iman dalam dirinya. Sesungguhnya semua ibadah yang kita lakukan untuk diri kita sendiri, bukan untuk orang lain. Kita berlaku demikian laksana melemparkan kayu Hindi (bahan minyak wangi) ke tengah bara api, kemudian wanginya tercium oleh manusia, namun mereka tak tahu dari mana sumber wewangian itu.



Ada orang yang jika kita mendekatinya terasa damai. Ketika menatap wajahnya, semakin mendorong kita untuk banyak mengingat Allah. Semakin bergaul akrab dengannya, terasa kebaikan-kebaikannya. Cintanya kepada kita bukan kamuflase sesaat, tetapi merupakan cinta murni yang datang dari-Nya. Terasa di sekeliling kita “harum mewangi” ketika kita bersamanya.

Namun, ada orang yang jika kita semakin dekat dengannya, hati kita semakin hampa, keras membatu, dan kotor oleh maksiat. Mungkin pada mulanya, kita menganggapnya orang baik. Namun lama kelamaan ketahuan belangnya, hatinya lebih busuk dari bangkai dan lebih kejam dari binatang liar. Merekalah orang-orang yang hanya taat di kala ramai, namun berbuat maksiat di saat sendiri.

Barangsiapa yang kesendiriannya baik dan penuh makna, akan menyebarlah aroma keutamaannya dan hati pun akan senantiasa mencium wewangiannya. Jagalah perilaku Anda dalam kesendirian, karena hal itu sangat bermanfaat.